Minggu, 12 November 2017

Sosok Ayah Penentu Arah

Sosok Ayah Penentu Arah
Oleh: Riki Sutiono (Dosen STAIN Bengkalis)

       Sosok ayah merupakan sosok yang sangat penting di dalam sebuah keluarga. Peran ayah dalam keluarga ini tentu akan memberikan pengaruh dalam pembentukan sebuah keluarga. Karena sosok ayah ini biasanya adalah sosok yang dijadikan idola dan juga panutan. Peran orang tua dalam keluarga memang sama – sama penting. Karena orang tua di dalam sebuah keluarga baik Ayah maupun Ibu ini memiliki perannya masing-masing dalam hal pengasuhan anak maupun hal rumah tangga.
Terkait hal ini, ada seorang penyair mengatakan:

وَيَنْشَأُ نَاشِئُ الْفِتْيَانِ مِنّاَ عَلَى مَا كَانَ عَوَّدَهُ أَبُوْهُ
Artinya: Dan anak-anak kita tumbuh sesuai dengan apa yang ayahnya biasakan kepada dirinya.

            Peran ini memang sebaiknya tidak digantikan oleh orang lain apalagi asisten rumah tangga. Selama orang tua mampu mengasuh sendiri anaknya lebih baik urusan mengasuh anak ini tidak diserahkan kepada asisten rumah tangga sehingga ikatan orang tua dan anak sangat dekat dan saling memberikan kasih sayang.
            Dalam Al-Qur’an surat at-Tahrim telah diserukan kepada suami atau ayah “Quu angfusakum wa ahlikum naaroo“, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Begitu besarnya tanggung jawab seorang ayah terhadap anak-anaknya juga sebagai seorang suami yang bertanggung jawab terhadap istrinya.
            Ayah tidak hanya cukup dengan memberikan nafkah saja, memberi hadiah, perhatian, atau hanya sekedar nama sebagai pemimpin dan orang yang paling disegani oleh anggota keluarga. Bukan itu, tetapi sosok ayah dalam Islam adalah:
Teladan yang baik, Seorang ayah belum layak dikatakan ayah jika belum menjalankan perannya sebagai ayah yang baik, yakni perilaku, sifat dan kebiasaannya dapat dijadikan contoh bagi anak-anaknya. Anak-anak disuruh mengaji sementara ia sibuk menonton televisi, anak-anak disuruh sholat sementara ia belum juga melakukan sholat, anak-anak disuruh rajin belajar sementara ia jarang sekali membimbing belajar anaknya, dan lain sebagainya. Ayah tidak perlu mendikte anak-anak agar melakukan ini itu, tetapi berilah contoh yang  baik agar kebiasaan ayah dapat ditiru oleh anak-anaknya sejak ia kecil.
Memenuhi Hak Anak, Hak anak merupakan kewajiban orang tua. Dalam hal ini, ayah berkewajiban memberikan bimbingan, pendidikan, kasih sayang, perhatian kepada anak-anaknya. Sejak pria belum memutuskan untuk menikah, hendaknya sudah mengetahui hak dan kewajibannya kelak sebagai suami dan ayah. Banyak anak-anak yang ketika beranjak remaja atau dewasa, ia berlaku durhaka kepada orang tuanya disebabkan karena ia tidak pernah mendapatkan pendidikan yang baik, agama dan pondasi iman yang kuat, kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari ayah atau ibunya.
Berhati Lembut, Sosok ayah penuh cinta dan dicintai anaknya. Rasanya semua pria ingin menjadi ayah yang selalu dirindukan anak-anaknya. Ayah yang berhati lembut, tidak kasar namun tetap disegani oleh anak-anak. Salah satu kunci pembuka kedekatan dan keakraban dengan anak adalah sifat lembut. Orang tua yang membiasakan kelembutan dalam mendidik anak, maka insya Allah mereka pun akan bertutur kata lembut, bersikap hati-hati dan tidak berperangai keras lagi kasar.
Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya selalu merindukannya ketika ia berada jauh dari orang tuanya. Tetapi bagaimana jika anak tidak merindukan sosok ayah atau ibunya ketika jauh dari mereka? Pasti kekecewaan yang didapatkan dan menuntut anak bahkan menganggap anak durhaka. Cobalah perhatikan kembali bagaimana kita memperlakukan mereka, sudahkah benar? “waallahu a’lam bis-showab“.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JURNAL RIKI SUTIONO

  “PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM’S ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR FIQIH SISWA KELAS VII MTS MASMUR ...