Sosok Ayah Penentu Arah
Oleh: Riki Sutiono (Dosen STAIN Bengkalis)
Sosok ayah merupakan sosok yang sangat
penting di dalam sebuah keluarga. Peran ayah dalam keluarga ini tentu akan
memberikan pengaruh dalam pembentukan sebuah keluarga. Karena sosok ayah ini
biasanya adalah sosok yang dijadikan idola dan juga panutan. Peran orang tua
dalam keluarga memang sama – sama penting. Karena orang tua di dalam sebuah
keluarga baik Ayah maupun Ibu ini memiliki perannya masing-masing dalam hal
pengasuhan anak maupun hal rumah tangga.
Terkait hal ini, ada seorang penyair mengatakan:
وَيَنْشَأُ نَاشِئُ الْفِتْيَانِ
مِنّاَ عَلَى مَا كَانَ عَوَّدَهُ أَبُوْهُ
Artinya: Dan anak-anak kita tumbuh sesuai dengan apa yang
ayahnya biasakan kepada dirinya.
Peran
ini memang sebaiknya tidak digantikan oleh orang lain apalagi asisten rumah
tangga. Selama orang tua mampu mengasuh sendiri anaknya lebih baik urusan
mengasuh anak ini tidak diserahkan kepada asisten rumah tangga sehingga ikatan
orang tua dan anak sangat dekat dan saling memberikan kasih sayang.
Dalam Al-Qur’an surat at-Tahrim telah diserukan kepada
suami atau ayah “Quu angfusakum wa ahlikum naaroo“, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Begitu
besarnya tanggung jawab seorang ayah terhadap anak-anaknya juga sebagai seorang
suami yang bertanggung jawab terhadap istrinya.
Ayah tidak hanya cukup dengan memberikan nafkah saja,
memberi hadiah, perhatian, atau hanya sekedar nama sebagai pemimpin dan orang
yang paling disegani oleh anggota keluarga. Bukan itu, tetapi sosok ayah dalam
Islam adalah:
Teladan
yang baik, Seorang ayah belum layak dikatakan
ayah jika belum menjalankan perannya sebagai ayah yang baik, yakni perilaku,
sifat dan kebiasaannya dapat dijadikan contoh bagi anak-anaknya. Anak-anak
disuruh mengaji sementara ia sibuk menonton televisi, anak-anak disuruh sholat
sementara ia belum juga melakukan sholat, anak-anak disuruh rajin belajar
sementara ia jarang sekali membimbing belajar anaknya, dan lain
sebagainya. Ayah tidak perlu mendikte anak-anak agar melakukan ini
itu, tetapi berilah contoh yang baik agar kebiasaan ayah dapat
ditiru oleh anak-anaknya sejak ia kecil.
Memenuhi Hak Anak, Hak
anak merupakan kewajiban orang tua. Dalam hal ini, ayah berkewajiban memberikan
bimbingan, pendidikan, kasih sayang, perhatian kepada anak-anaknya. Sejak pria
belum memutuskan untuk menikah, hendaknya sudah mengetahui hak dan kewajibannya
kelak sebagai suami dan ayah. Banyak anak-anak yang ketika beranjak remaja
atau dewasa, ia berlaku durhaka kepada orang tuanya disebabkan karena ia tidak
pernah mendapatkan pendidikan yang baik, agama dan pondasi iman yang kuat,
kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari ayah atau ibunya.
Berhati Lembut, Sosok
ayah penuh cinta dan dicintai anaknya. Rasanya semua pria ingin menjadi ayah
yang selalu dirindukan anak-anaknya. Ayah yang berhati lembut, tidak kasar
namun tetap disegani oleh anak-anak. Salah satu kunci pembuka kedekatan dan
keakraban dengan anak adalah sifat lembut. Orang tua yang membiasakan
kelembutan dalam mendidik anak, maka insya Allah mereka pun akan bertutur kata
lembut, bersikap hati-hati dan tidak berperangai keras lagi kasar.
Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya selalu
merindukannya ketika ia berada jauh dari orang tuanya. Tetapi bagaimana jika
anak tidak merindukan sosok ayah atau ibunya ketika jauh dari mereka? Pasti
kekecewaan yang didapatkan dan menuntut anak bahkan menganggap anak durhaka.
Cobalah perhatikan kembali bagaimana kita memperlakukan mereka, sudahkah benar?
“waallahu
a’lam bis-showab“.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar