Antara Calon Ibu dan Induk Ayam
Oleh: Riki Sutiono (Dosen STAIN Bengkalis)
Ketika kita melihat ayam betina yang mengerami telurnya, sebenarnya ia sedang berpuasa selama kurang lebih 21 hari, mengapa dia berpuasa selama itu ? biar suhu dan kondisi tubuh yang dierami untuk telurnya sekitar 36-37 derajat supaya stabil.
Dengan kondisi tersebut telur selama 21 hari bisa pecah menjadi anak ayam kecil. Kemudian setelah menjadi semua anakan ayam, si betina akan mencarikan mengajak anaknya untuk mencari makan dan jikalau ada musuh yang menyerang anaknya si betina mengejar dan memukul dengan sayapnya, mengapa semua itu dilakukan oleh ayam betina ? itu karena dia rela berkorban untuk berpuasa selama 21 hari supaya anak-anaknya nanti bisa menetas dan tumbuh sehat, dia rela degerogoti kutu selama mengerami, begitu gatalnya si betina untuk menahan serangan kutu tersebut supaya kondisi tubuhnya tetap stabil, kemudian setelah 21 hari tersiksa dia sangat senang melihat kondisi tubuh anaknya yang sehat selama menetas yang sudah dia erami dengan susah payah, kemudian dia memelihara mencarikan makan sampai dia tumbuh besar sampai anaknya mencari makan sendiri. Dia sangat tidak terima melihat siapapun itu yang berniat menganggu anaknya dia akan kejar dan hajar, karena dia tau betapa susahnya untuk menjaga supaya telurnya semua bisa menjadi anakan yang seperti dia inginkan.
Apa makna disebalik kisah induk ayam itu? Ya seperti itulah jikalau seorang calon ibu harus mengerti tentang cara untuk menjadikan anaknya menjadi tumbuh cerdas dan sehat, ketika di kandungan ibu selalu sholat malam, berpuasa senin kamis, sholat dhuha, membaca alquran dll, dengan usaha-usaha tirakad seperti ayam betina tadi anak akan tumbuh menjadi cerdas, pandai, berakhlak baik, dan berbakti pada orang tuanya.
Dapat disimpulkan bahwa tumbuh besarnya anak, baik tidaknya anak, sehat atau tidaknya anak, cerdas atau tidaknya anak, tergantung ibunya. Andaikan seperti ayam betina kalau tidak peduli terhadap telurnya, tidak di erami, makan tiap hari jadinya si telur jadi busuk semua, tidak jadi seekor anak yang tumbuh bagus dan sehat. Wallahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar