Jumat, 31 Agustus 2018


PERSIAPAN MENGHADAPI MATI

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذى  أرسل رسوله بالهدى ودين الحق, ليظهره على الدين كله, ولو كره المشركون, اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَانَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا  نبى بعدى, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعلى أله وَصَحْبِهِ  أجمعين, أما بعد: فيا أيها المسلمون رحمكم الله,  أصيكم  بنفسى  بتقوى الله  فقد فاز فوزا عظيما. فقد قال الله سبحانه وتعالى فى كتابه الْكَرِيْمِ: ﴿ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَاأُوْلِي اْلأَلْبَابِ(
Hadirin Jama’ah Jum’at Yang dimuliakan Allah
Tak ada kata yang dapat mewakili nikmat tetesan darah, detak jantung, hembusan nafas, langkah kaki, ayunan tangan, semua itu hanya dapat dibalas dengan ucapan “Alhamdulillah”, Segala Puji Bagi Allah SWT. Dan dengan rasa syukur kita ini, mari bersama-sama, kita wujudkan dan tingkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Dengan Menjalankan segala yang diperintah, dan menjauhi segala yang dilarang. Semoga kita sejamaah, Selalu mendapatkan Kebahagiaan, dari Allah Tuhan yang Maha Penyayang.
Selanjutnya, Tak ada yang dapat menjalinkan kita dengan Rasulullah SAW, nun… jauh di sana, di kota Madinah al munawaroh. Kita tak pernah melihat raut wajahnya, tapi dia selalu memikirkan kita. Kita ucapkan untuknya: Allahuma sholli ala Sayyidina Muhammad, wa ala ali Sayyidina Muhammad.
(Inna sholatakum ma’rudhotun ‘alaiyya). Shalawat yang engkau baca itu akan dibawakan malaikat kepadaku. Lalu sahabat bertanya:
(Kaifa Sholatuna ma’rudhotun ‘alaika waqod arimta). Bagaimana mungkin shalawat kami dibawa ke makammu, padahal engkau sudah hancur dimakan cacing tanah. Nabi menjawab: (innallaha harromal ardho ajsadal ambiya’) *(Allah mengharamkan tanah, memakan jasad para Nabi).
Begitulah Nabi yang dimuliakan Allah, sampai cacing tanah pun tidak akan memakan kulit tubuhnya, tapi kita manusia yang biasa, maka begitu kita mati, kita hanyalah setumpuk daging yang busuk. Setiap jengkal rumah kita, kita yang membeli tanahnya, kita yang memanggil arsiteknya, kita yang menggambarnya, hari ini anak istri menunjuk, itu kamar ayah, itu kamar datuk, tapi sampai masanya, satu jengkal pun rumah itu tidak lagi menjadi tempat kita, karena tak ada yang mau menerima daging yang busuk, sampai akhirnya kita dihantar.
Yasma’ul mayyita salasun,  yang mengantar itu ada tiga, “maa luhu”, hartanya, “wa ahluhu”, keluraganya.
Anak, cucu, istri, suami, sahabat, menantu, handai taulan, kawan sekantor, semuanya ikut mengantar. Ramai mereka. “yarji’us naani”, tapi yang dua itu akan pulang ke rumah. Anak yang disayang semata wayang, istri buah hati belaian jiwa, sampai masanya kita akan sendiri juga.
Walaqod Ji’tumu na Furodaa… Dulu kamu datang menghadap aku sendirian, Kama Kholaqnaa kum Awwala Marroh, sebagaimana dulu ku ciptakan engkau sendirian.
Maka kalau punya harta, pakailah harta yang bisa menemani sampai mati. Shodaqotun Jaariyah, anak yatim yang diusap kepalanya, sekolah yang dibantu satu dua sak semen, tanah yang dibebaskan 1, 2, 3 meter, itulah yang akan menolong dihadapan Allah SWT.
 Bersahabat-bersahabatlah… dengan sahabat yang bisa menolong membela dihadapan Allah, punya anak-punya anaklah…. Yang dapat berdo’a “Robbighfirli waliwalidayya…warhamhuma kama robbayani shoghiro…”. Lain daripada itu, hanyalah tinggal kenangan. Nama tersebut, diujung lidah, bayangan tampak ditepi mata, tapi hubungan putuslah sudah..
Izaa matabnal insaan…kalau manusia mati.. INQOTO’A, Putus!! Tapi ada yang tetap mengalir, jagalah yang 3 ini, Ilmun Yun Tafa’u bih…  pelajari ilmu yang kira-kira menyelamatkan kita dari azab Allah.  Shodaqotun Jaariyah…Ada harta yang banyak, zakatlah, waqof, infaq, sodaqohlah,
Hari ini kita duduk tenang, sejuk walaupun  matahari terik, karena kita bernaung di atap masjid yang kokoh. Tapi sampai masanya, Watakunul jibal…kal ihnil manfus…bukit2 gunung2 seperti bulu kambing yang dihembus angin. Wataronnasa sukaro.. kau tengok pandang manusia itu macam mabuk, Walakum ‘azaballahi Syadiid,,,  Tapi azab Allah amatlah sangat pedih..
Tampak mereka macam mabuk sempoyongan, berjalan seperti akan jatuh, bukan karena mabuk.. tapi memang karena kerak bumi bergerak dahsyat, bergerak kuat, luar biasa. Karena tiang pancangnya gunung bukit tercabut,  Zul Autad…memiliki tiang pancang yang kokoh.. tapi saat itu tak ada lagi makna…Wayabqo Waahidun…  yang tinggal hanya satu.. Wa’amaaluhu… Amal..  yang hari ini lupa beramal, Fazakkir,,,  ingatkanlah…. Inna fa’atizzikro… karena peringatan itu bermanfaat.  
Bersahabatlah dengan orang yang selalu mengingatkan… kalau aku bersahabat dengan engkau, sholatku tak tinggal, kalau aku bersahabat dengan engkau, mataku tak berzina, kalau aku bersahabat dengan engkau, Shalatku terus berjama’ah ke masjid, kalau aku bersahabat dengan engkau, aku bersedekah, yang paling penting, kalau aku bersahabat dengan engkau, hatiku mengingat Allah.
(Kum Ma’allah)…hendaklah engkau selalu bersama dengan Allah…  (Illam Takum Ma’allah)..  Kalau engkau tak sanggup selalu bersama Allah, (Fakun Man Ma’allah)….hendaklah engkau bersama dengan orang-orang yang hatinya selalu bersama Allah.
Allazi na yazkurunallah…. Orang orang yang mengingat Allah, Qiyaman…Ketika Tegak, Wa qu’udan.. Ketika Duduk.. Wa’ala junubihim…. Ketika berbaring…ada rasa takutnya kepada Allah… rasa takut itulah yang akan menyelamatkan kita dari azab Allah…
Kalau lah pedagang-pedagang itu takut kepada Allah…mereka tak akan curang dengan kilo timbangannya, kalaulah pegawai2 itu takut kepada Allah, mereka tidak akan Korupsi Mark Up Anggaran biaya dan dana, Kalaulah Suami itu takut kepada Allah, dia tidak akan menyia-nyiakan anak dan istrinya, kalaulah guru-guru itu takut kepada Allah…dia tidak akan curang memberikan jawaban kepada muridnya, hanya ingin nilai tinggi, prestasi piagam kebanggaan, tapi sampainya semua akan diminta pertanggung jawabannya dihadapan Allah SWT.
Sekecil apa?, sebesar apa?, apakah ada maaf kalo dia kecil???  Wamayya’mal misqola zarrotin sharroy yaroh….  Sebesar biji sawi, kecurangan akan  ditunjukkan di depan matamu, akan kau lihat dengan mata yang terang, segar bugar, terang benderang.
Wamayyaghlul….. Siapa yang Curang…! Ya’ti bima Gholla yaumal Qiyamah….. Kelak Engkau akan datang membawa kecuranganmu nanti dihadapan Allah SWT.

FA’TABIRU YA ULIL ALBAB… LA’ALLAKUM TUFLIHUN….






Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ  أجمعين

اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَ اعْلَمُوْا اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَ يَكْرَهُ سَفَاسِفَهَا
يُحِبُّ مِنْ عِبَادِهِ اَنْ يَّكُوْنُوْا فِى تَكْمِيْلِ اِسْلَامِهِ وَ اِيْمَانِهِ وَ اِنَّهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبَنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JURNAL RIKI SUTIONO

  “PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM’S ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR FIQIH SISWA KELAS VII MTS MASMUR ...