PERSIAPAN
MENGHADAPI MATI
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذى أرسل
رسوله بالهدى ودين الحق, ليظهره على الدين كله, ولو كره المشركون, اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّللهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَانَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ لا نبى بعدى, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وعلى أله وَصَحْبِهِ أجمعين, أما بعد: فيا أيها المسلمون
رحمكم الله, أصيكم بنفسى بتقوى
الله فقد فاز فوزا عظيما. فقد قال الله سبحانه وتعالى فى كتابه الْكَرِيْمِ: ﴿ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ
التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَاأُوْلِي اْلأَلْبَابِ(
Hadirin Jama’ah Jum’at Yang dimuliakan Allah
Tak
ada kata yang dapat mewakili nikmat tetesan darah, detak jantung, hembusan
nafas, langkah kaki, ayunan tangan, semua itu hanya dapat dibalas dengan ucapan
“Alhamdulillah”, Segala Puji Bagi Allah SWT. Dan dengan rasa syukur kita
ini, mari bersama-sama, kita wujudkan dan tingkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan
kita kepada Allah SWT. Dengan Menjalankan segala yang diperintah, dan menjauhi
segala yang dilarang. Semoga kita sejamaah, Selalu mendapatkan Kebahagiaan,
dari Allah Tuhan yang Maha Penyayang.
Selanjutnya,
Tak ada yang dapat menjalinkan kita dengan Rasulullah SAW, nun… jauh di sana,
di kota Madinah al munawaroh. Kita tak pernah melihat raut wajahnya, tapi dia
selalu memikirkan kita. Kita ucapkan untuknya: Allahuma sholli ala Sayyidina Muhammad, wa ala ali Sayyidina
Muhammad.
(Inna sholatakum ma’rudhotun
‘alaiyya). Shalawat
yang engkau baca itu akan dibawakan malaikat kepadaku. Lalu sahabat bertanya:
(Kaifa Sholatuna ma’rudhotun
‘alaika waqod arimta). Bagaimana
mungkin shalawat kami dibawa ke makammu, padahal engkau sudah hancur dimakan
cacing tanah. Nabi menjawab: (innallaha
harromal ardho ajsadal ambiya’) *(Allah mengharamkan tanah, memakan jasad para
Nabi).
Begitulah Nabi yang dimuliakan Allah, sampai cacing tanah pun tidak
akan memakan kulit tubuhnya, tapi kita manusia yang biasa, maka begitu kita
mati, kita hanyalah setumpuk daging yang busuk. Setiap jengkal rumah kita, kita
yang membeli tanahnya, kita yang memanggil arsiteknya, kita yang menggambarnya,
hari ini anak istri menunjuk, itu kamar ayah, itu kamar datuk, tapi sampai
masanya, satu jengkal pun rumah itu tidak lagi menjadi tempat kita, karena tak
ada yang mau menerima daging yang busuk, sampai akhirnya kita dihantar.
Yasma’ul mayyita salasun, yang mengantar itu ada tiga, “maa luhu”,
hartanya, “wa ahluhu”, keluraganya.
Anak, cucu, istri, suami, sahabat, menantu, handai taulan, kawan sekantor,
semuanya ikut mengantar. Ramai mereka. “yarji’us
naani”, tapi yang dua itu akan pulang ke rumah. Anak yang disayang semata
wayang, istri buah hati belaian jiwa, sampai masanya kita akan sendiri juga.
Walaqod Ji’tumu na Furodaa… Dulu kamu datang menghadap
aku sendirian, Kama Kholaqnaa kum Awwala Marroh, sebagaimana
dulu ku ciptakan engkau sendirian.
Maka kalau punya harta, pakailah harta yang bisa menemani sampai mati. Shodaqotun
Jaariyah, anak yatim yang diusap kepalanya, sekolah yang dibantu satu dua
sak semen, tanah yang dibebaskan 1, 2, 3 meter, itulah yang akan menolong
dihadapan Allah SWT.
Bersahabat-bersahabatlah… dengan
sahabat yang bisa menolong membela dihadapan Allah, punya anak-punya anaklah….
Yang dapat berdo’a “Robbighfirli waliwalidayya…warhamhuma kama
robbayani shoghiro…”. Lain daripada itu, hanyalah tinggal kenangan. Nama
tersebut, diujung lidah, bayangan tampak ditepi mata, tapi hubungan putuslah
sudah..
Izaa matabnal insaan…kalau manusia mati..
INQOTO’A, Putus!! Tapi ada yang tetap mengalir, jagalah yang 3 ini, Ilmun
Yun Tafa’u bih… pelajari ilmu yang kira-kira
menyelamatkan kita dari azab Allah. Shodaqotun
Jaariyah…Ada harta yang banyak, zakatlah, waqof, infaq, sodaqohlah,
Hari ini kita duduk tenang, sejuk walaupun matahari terik, karena kita bernaung di atap
masjid yang kokoh. Tapi sampai masanya, Watakunul jibal…kal
ihnil manfus…bukit2 gunung2 seperti bulu kambing yang dihembus angin.
Wataronnasa sukaro.. kau tengok pandang manusia itu macam mabuk, Walakum
‘azaballahi Syadiid,,, Tapi azab
Allah amatlah sangat pedih..
Tampak mereka macam mabuk sempoyongan, berjalan seperti akan jatuh,
bukan karena mabuk.. tapi memang karena kerak bumi bergerak dahsyat, bergerak
kuat, luar biasa. Karena tiang pancangnya gunung bukit tercabut, Zul Autad…memiliki tiang pancang yang kokoh.. tapi saat itu tak ada
lagi makna…Wayabqo Waahidun… yang tinggal hanya satu.. Wa’amaaluhu…
Amal.. yang hari ini lupa beramal, Fazakkir,,,
ingatkanlah…. Inna
fa’atizzikro… karena peringatan itu bermanfaat.
Bersahabatlah dengan orang yang selalu mengingatkan… kalau aku
bersahabat dengan engkau, sholatku tak tinggal, kalau aku bersahabat dengan
engkau, mataku tak berzina, kalau aku bersahabat dengan engkau, Shalatku terus
berjama’ah ke masjid, kalau aku bersahabat dengan engkau, aku bersedekah, yang
paling penting, kalau aku bersahabat dengan engkau, hatiku mengingat Allah.
(Kum Ma’allah)…hendaklah engkau selalu bersama
dengan Allah… (Illam Takum
Ma’allah).. Kalau engkau tak sanggup
selalu bersama Allah, (Fakun Man Ma’allah)….hendaklah engkau bersama dengan
orang-orang yang hatinya selalu bersama Allah.
Allazi na yazkurunallah…. Orang orang yang mengingat
Allah, Qiyaman…Ketika Tegak, Wa qu’udan.. Ketika Duduk.. Wa’ala
junubihim…. Ketika berbaring…ada rasa takutnya kepada Allah… rasa takut
itulah yang akan menyelamatkan kita dari azab Allah…
Kalau lah pedagang-pedagang itu takut kepada Allah…mereka tak akan
curang dengan kilo timbangannya, kalaulah pegawai2 itu takut kepada Allah,
mereka tidak akan Korupsi Mark Up Anggaran biaya dan dana, Kalaulah
Suami itu takut kepada Allah, dia tidak akan menyia-nyiakan anak dan istrinya,
kalaulah guru-guru itu takut kepada Allah…dia tidak akan curang memberikan
jawaban kepada muridnya, hanya ingin nilai tinggi, prestasi piagam kebanggaan,
tapi sampainya semua akan diminta pertanggung jawabannya dihadapan Allah SWT.
Sekecil apa?, sebesar apa?, apakah ada maaf kalo dia kecil??? Wamayya’mal misqola zarrotin sharroy
yaroh…. Sebesar biji sawi, kecurangan
akan ditunjukkan di depan matamu, akan
kau lihat dengan mata yang terang, segar bugar, terang benderang.
Wamayyaghlul….. Siapa yang Curang…! Ya’ti bima
Gholla yaumal Qiyamah….. Kelak Engkau akan datang membawa kecuranganmu nanti
dihadapan Allah SWT.
FA’TABIRU YA ULIL ALBAB… LA’ALLAKUM TUFLIHUN….
Khutbah
Kedua
اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا
اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ
كَفَرَ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ
خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ
بَارِكْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين
اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَ اعْلَمُوْا
اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَ يَكْرَهُ سَفَاسِفَهَا
يُحِبُّ مِنْ عِبَادِهِ اَنْ يَّكُوْنُوْا فِى تَكْمِيْلِ
اِسْلَامِهِ وَ اِيْمَانِهِ وَ اِنَّهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفَاسِقِيْنَ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ
سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى
سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ سَيِّدِنَا
اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ
الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ
الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ
الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا
وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا
تَجْعَلْ فِى قُلُوْبَنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ
رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ
اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ
اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ
الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ
يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ
اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar