AGAMA ITU NASIHAT
Oleh:
Riki Sutiono (Dosen STAIN Bengkalis)
Mengawali tulisan ini
ada baiknya kita simak hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berikut
ini: “Dari Abu Ruqayyah Tamim ad-Dari,
sesungguhnya Nabi bersabda, “Agama adalah nasihat”, Kami bertanya, Untuk siapa?
Beliau bersabda, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin kaum Muslimin,
dan kaum Muslimin secara umum. “(HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini masuk dalam
kategori jawaami’ul kalim (perkatan
yang singkat tapi padat maknanya) yang merupakan karakteristik Rasulullah dalam
berbicara. Bagaimana tidak? Ia mengandung arti yang banyak dan faidah yang
agung, sehingga mencakup seluruh sunah dan hukum syariat, yang pokok ataupun
yang cabang. Maka, tidaklah aneh jika para ulama menyebutkan bahwa hadis ini merupakan
poros ajaran Islam.
Nasihat adalah sebuah
kata yang mengandung arti sangat komprehensif. Arti nasihat di sini adalah
segala bentuk kebaikan yang diberikan demi kebaikan orang yang diberi nasihat. Kalimat
“agama itu nasihat” mempunyai arti
bahwa nasihat adalah sandaran dan pilar bagi agama. Sebagaimana sabda nabi,
yang artinya: haji adalah arafah.” Maksudnya,
wukuf di Arafah merupakan pilar dan bagian terbesar dari ibadah haji.
Nasihat
diartikan sebagai sebuah kata universal yang berarti memberikan keuntungan
kepada orang yang diberi nasihat. Sebagian ulama ada yang mengumpamakan bahwa
orang yang memberi nasihat kebaikan kepada orang yang dinasihati, bagaikan
orang yang menutup cacat yang terdapat pada baju orang itu. Maka, menasihati
orang lain sama halnya dengan menutup cela atau kekurangan yang terdapat pada
dirinya.
Bahkan,
ada ulama yang mengatakan, “Barangsiapa yang menasihati saudaranya secara empat
mata, maka itulah nasihat yang sebenarnya. Sebaliknya, barangsiapa yang
menasihati seseorang di depan khalayak ramai, maka itu adalah
penghinaan.”Fudhail bin ‘Iyadh menuturkan, “Di antara ciri orang mukmin adalah
menutupi aib saudaranya dan menasihatinya. Sedangkan di antara ciri orang
durhaka adalah membuka aib seseorang dan menghinanya.”
Alangkah
besarnya peran nasihat bagi agama ini. Doa kita semua, Semoga kita termasuk ke
dalam umat yang terdepan, mulia, dan beruntung dengan saling menasihati kepada
saudara-saudara kita kearah kebaikan tentunya sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan yang kita miliki. Wallahu ‘Alam ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar